PONDOK PESANTREN
Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang barfungsi memelihara, mengembangkan dan mensyiarkan ajaran Islam. kiai sebagai tokkoh utamanya dan masjid sebgaipusat lenbaganya. seluruh kegiatanyang dilakukan di dalamnya dilandasi dan ditegakkan di atas lima perinsip pokok hasil rumusan kh. ZarKasih yang di sebut pancajiwa. >yakni ke ikhlasan, kesederhanaan ke saudaraan kepercayaan pada diri sendiri dan kebebasan.Pesantren yang di Minangkabau di sebut Surau, di Madura di sebut penyantren, di Jawa Barat di sebut Pondok Dan di Aceh di kenal sebagai Rangkang.Pesantren mempunyai 7 ciri penting yang sekaligus merupakan elemen dasar nya yaitu :
1. Pondok yang merupakan asrama khususu dan sederhana, tempat tinggal para santri terutama santri mukim dan santri yang berkelana ke berbagai tempat.Biasanya bangunan ini terdiri dari bilik-bilik atau petakan-petakan yang di dirikan di dalam pesantren itu sendiri.
2. Masjid< tempat melangsungkan aneka kegiatan ,baik yang bersifat yang ke agamaan maupun yang sifat nya umum: pengajaran, pendidikan, tempat pertemuan, aktivitas budaya, latihan pidato, mengaji Al-Qur'an dan sebagainya.
3. Pengajaran kklasik atau yang lebih di kenal dengan nama :Kitab Kuning,yang tujuan utamanya mendidik calon-calon ulama yang memahami dan mengusai ilmu-ilmu keagamaan yang bersifat tradisional seperti: Tafsir, Fiqih, Ushul fiqih ,Nahwu Shorof, tauhid,tarikh islam dll..
4. Santri (murid) baik yang berasal dari daerah yang cukup jauh.
Itu adalah sedikit pemaparan tentang pesantren. Ketika saya menginjakkan kaki di sebuah pesantren yang sangat sederhana sekali. Saya merasakan suasana baru yang belum pernah terbayangkan dalam pikiran dan hati saya. Pada tahun 2006, awal saya memasuki pondok pesantren. letaknya di daerah Cariu Bogor. Al-Ittihad, itu adalah nama pesantren saya.
Waktu melihat-lihat ruangan dalam pesantren. Dalam hati saya berkata, "Apakah saya akan kerasan tinggal dan berkumpul juga bergaul dengan teman-teman yang baru di kenal dan begitu asing untuk saya". saat itu saya hanya bisa berdoa, semoga saya bisa menikmati kebersamaan dengan mereka dan ikhlas untuk mencari ilmu. Ya Allah...ku serahkan semua pada-Mu.
Begitu asing saya rasakan ketika pertama kali bergaul dan bercakap-cakap dengan teman baru sekobong saya. Bahasa dan cara berbicara mereka sangat berbeda dengan saya yang asli orang kelahiran Bekasi. Mereka berbicara menggunakan bahasa Sunda, sedangkan saya menggunakan bahasa Betawi. Keragaman itu sangat terasa bagi saya yang satu-satunya orang Bekasi. Hal itu membuat saya merasa aneh dan lucu ketika mendengar mereka berbicara. Terutama ketika mendengar guru saya mengajarkan kitab kuning yang diartikannya dengan memakai bahasa Jawa keraton dan menjelaskannya menggunakan bahasa Sunda. Sungguh membuat saya merasa jenuh dan pusing karena saya tidak mengerti apa yang di ucapkan dan di sampaikannya. Tapi hal itu tidak mematahkan semangat saya untuk terus berjuang mencari ilmu di sana.
Saya terus berusaha mempelajari,memahami dan mengamalkan ilmu yang saya dapat. Alhamdulillah, seiring waktu berjalan sedikit demi sedikit saya bisa dan mengerti bahasa yang mereka gunakan sehari-hari. Dan di sana pun saya mendapat banyak ilmu dan pengalaman. Terutama dalam hal agama Islam.
Waktu berlalu dengan cepat, tak terasa saya jalani hidup dan tinggal di pondok pesantren itu sudah banyak kenangan yang terukir dengan indah di dalam hati. Walau kenangan itu tidak semua menyenangkan bagi saya. Tapi hal itu tetap akan menjadi kisah dan sejarah yang tidak terlupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar