Kamis, 17 Desember 2009

syuhada_tips 3

REALITAS SOSIAL DI INDONESIA


Indonesia adalah Negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Kehidupan beragam,a pada tataran ritual dengan segala sarana dan prasarana seperti masjid, majlis ta’lim, madrasah dan perayaan-perayaan hari besar, serta upacara keagamaan Islam. Hal ini menunjukkan tingkat perkembangan yang sangat pesat. Demikian pula jamaah haji Indonesia tahun ini tercatat yang terbesar di antara Negara-negara Muslim di dunia, dengan biaya perjalanan relatif paling mahal.
Namun demikian, realitas social dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara rata-rata menunjukkan prestasi yang secara keseluruhan sangat mengecewakan. Apalagi semarak kehidupan beragama yang cukup besar sama sekali tidak punya korelasi positif terhadap peningkatan kualitas akhlak dan moralitas umat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selanjutnya, ketimpangan sosial antar kelompok yang kuat dan yang sangat kecil jumlahnya dengan mayoritas terbesar masyarakat dari tahun ke tahun semakin menajam. Sikap seperti ini adalah suatu konflik horizontal dan kekerasan antar kelompok dengan latar belakang kesukuan, agama, dan etnis merupakan bukti ketimpangan sosial.
Dalam bidang pengelolaan pembangunan dan sumber daya alam juga terjadi hal yang tidak kalah buruknya. Di samping salah urus dan inefisiensi dengan tingkat rata-rata 30% dihampir semua sektor. Indonesia masih terus menduduki peringkat teratas di Asia dan ketiga di dunia dalam bidang korupsi. Korupsi telah mengakar kuat pada budaya bangsa Indonesia. Ironisnya mereka yang melakukan adalah orang-orang dan pemimpin yang mengaku taat beragama. Mengapa?. Uang Negara yang pada hakikatnya bersumber dari keringat rakyat dan dari pengelolaan alam dan bumi Allah dimata penguasa tidak lebih dari harta “tak bertuan”. Atau bahkan harta mereka sendiri karena mereka adalah pihak yang merasa berhak mengatasnamakan “Negara”.
Mengapa semua pejabat bersikap demikian? Karena mereka sebagai personifikasi kuasa Negara hamper semua pejabat atau penguasa “berhak” mengungkapkan wewenang yang ada ditangannya untuk menjarah uang nagara sebanyak yang mereka bias. Jadi, itu semua terjadi dari hari ke hari dari semua level dan semua lini sebagai suatu yang dianggap biasa dan tanpa perasaan berdosa baik terhadap Tuhan maupun terhadap rakyatnya.

Kamis, 10 Desember 2009

TIPS 2 HARI KE 3

MASALAH (1)

TEKNIK PENGEMBANGAN (1)

Bila jumlah wanita tunasusila semakin bertambah,apa jadinya ?????????

a) latar belakang mereka

b) jatuhnya martabat wanita

c) kurangnya lapangan kerja banyaknya pngangguran

d) pemerintah kurang memperhatikan masalah rakyat kecil

  • Apa akibatnya bila jumlah WTS semakin melonjak?jawab: perjinahan semakin meraja lela
  • Apa akibatnya bila perzinahan merajalela? Jawab: maka penyakit AIDS akan terus bertambah
  • Apa aklibatnya bila penyakit AIDS semakin bertambah? Jawab: maka Negara ini akan buruk di mata dunia.
  • Apa akibatnya bila Negara ini buruk di mata dunia?jawab: maka Negara ini akan terus menangung malu.meskipun sekarang katanya KONDOM menjadi solusi mencegah AIDS tapi tetap perzinahan akan semakin bertambah.
  • Jadi kondom bukan solusi mencegah AIDS tetapi malah menambah masalah.khususnya FREE SEX.

Masalah 2

Teknik pengembangan

Jatuhnya martabat wanita.

  • Kenapa jatuhnya martabat wanita? Jawab: karena wanita di zaman sekarang seakan-akan tidak berharga.
  • Kenapa wanita tidak beharga? Jawab: karena akibat perbuatan mereka. Dan pemerintah yang kurang memperhatikan mereka dengan tidak menambah lapangan pekerjaan.
  • Kenapa pemerintah tidak menambah lapangan pekerjaan ?jawab: karena pemerintah sibuk dengan korupsi memakan uang rakyat.
  • Kenapa pemerintah bersikap seperti itu?jawab karna pemerintah di zaman ini kurang IMTAQ-nya

Rabu, 09 Desember 2009

TIPS_2 HARI KEDUA

MASALAH 1

TEKNIK PENGEMBANGAN

Pergaulan bebas dikalangan remaja,apa jadinya: a) perbuatan mereka, b) mentalitas kalangan remaja, c) merusak generasi penerus, d) kurangnya semangat belajar.

  • Apa akibatnya bila remaja salah dalam pergaulan bebas?

Jawab:

Mereka akan terjerumus memakai obat-obatan terlarang dan sex bebas.

  • Apa akibat dari memakai obat-obatan terlarang dan sex bebas?

Jawab:

rusaknya mentalitas dan mudahnya terkena AIDS.

  • Apa akibat rusaknya mental dan terkena AIDS

Jawab :

Rusaknya generasi penerus bangsa tidak ada semangat dalam hidup.

  • Apa akibat dari penerus bangsa yang tidak bermoral dan tidak ada semangat untuk hidup.

Jawab:

Kehancuran suatu bangsa pasti akan terjadi dan punahlah peradaban Manusia.

MASALAH (2)

TEKNIK PENGEMBANGAN

Mengerti arti dari kebebasan itu sendiri.

  • Kenapa remaja harus mengerti arti kebebasan ?

Jawab:

Karena untuk bisa mengontrol diri mereka.

  • Kenapa mereka harus bisa mengontrol diri?

Jawab :

Karena banyak pergaulan bebas yang bersifat buruk dan menjerumuskan.

  • Kenapa pergaulan bebas banyak yang bersifat buruk?

Jawab:

karena kebanyakan datangnya dari Yahudi dan Nasroni

  • Kenapa pergaulan bebas datingnya dari Nasroni dan Yahudi?

Jawab :karena orang-orang yahudi dan nasroni bertujuan menghancurkan peradaban Islam.

SYUHADA_TIPS 2.TUGAS HARI KE-1

MASALAH (1)

TEKNIK PENGEMBANGAN

Sejak usia dini di ajarkan agama apa jadinya: a) tingkah lakunya, b)pergaulan, c)pola pikir, d) pandanagan masyarakat, e) masa depannya.

1. Apa akibatnya terhadap tingkah laku orang yang belajar agama sejak usia dini ?

Jawab : akan lebih berhati-hati dalam bertindak.

2. Apa akibatnya bila berhati-hati dalam bertindak ?

Jawab : akan lebih dewasa dan bijaksana dalam kehidupan.

3. Apa akibatnya bila bersikap dewasa ?

Jawab : bisa menilai sesuatu dengan baik dan positif.

4. Apa akibatnya bila menilai sesuatu dengan positif ?

Jawab : hati akan tenang.

5. Apa akibatnya bila hati menjadi tenang ?

Jawab : dalam mengerjakan apapun terutama beribadah akan lebih khusyu.

MASALAH (2)

TEKNIK PENGEMBANGAN

Anak tidak mau belajar agama

  1. Kenapa anak tidak mau belajar agama ?

Jawab : karena mereka banyak terpengaruh oleh hiburan dan permainan dalam pergaulannya.

  1. Kenapa mereka banyak terpengaruh dalam pergaulannya ?

Jawab : karena kurangnya perhatian dari orang tua.

  1. Kenapa orang tua kurang memperhatikan anaknya ?

Jawab : karena mereka terlalu sibuk bekerja.

4. Kenapa terlalu sibuk bekerja ?

Jawab : karena untuk mencari nafkah.

5. Kenapa mereka sibuk mencari nafkah ?

Jawab : karena untuk memenhuhi biaya hidup mereka, terutama untuk anaknya.

Rabu, 25 November 2009

SYUHADA_TUGAS HARI KE-2

KEHIDUPAN



Hari-hari ku lalui penuh dengan perhitungan yang matang. Aku tinggal di sebuah pondok pesantren yang terikat dengan peraturan yang begitu berat untuk diriku. Hampir setiap hari aku melanggar peraturan itu, meskipun tidak ada sanksi yang memberatkan diriku tetapi ada ketidak nyamanan dalam hidupku.batin ini terasa tertekan karena aku tidak bisa menjalani hidup dengan baik dan efektif. Aku bingung..............???

Pilihan antara pesantren yang lebih ku fokus atau kuliah terus mondar-mandir dalam pikiranku. Hatiku galau dibuatnya. Aku ingin semuanya terus dan tetap berjalan lancar tanpa ada hambatan apapun juga sedikit pun. Walau harus ku jalani keduanya. Aku ingin tetap punya semangat dan dukungan yang terus mengalir dari diriku sendiri, keluarga dan teman-temanku.

Pernah ku berpikir untuk memilih dan meninggalkan salah satu pilihan itu. Tetapi ku berpikir pilihan itu tak semuanya harus dipilih. Aku tak bisa meninggalkan dan memilih salah satu dari pilihan itu. Bagiku keduanya sangat penting dan berharga.

Inilah kehidupan, yang penuh dengan pilihan yang membuat kita terperangkap dalam pilihan yang sulit untuk memutuskannya. Mencari dan memilih mana yang terbaik untuk dijalani dalam kehidupan.

Aku ingin mendapatkan kesuksesan dengan memberikan yang terbaik dariku untuk semuanya. Entah apa yang ku pilih nanti, tapi yang pasti aku ingin menjalani semuanya dengan dan atas ridho-Mu, ya Allah...

Berikanlah jalan yang terbaik untuk menjalani semuanya agar tetap di jalan yang diridhoi oleh-Mu. Jangan biarkan hamba terpuruk dalam nistanya dosa kepada-Mu. Aku ingin mendapatkan cinta-Mu. Ya Allah ku bersujud di hadapan-Mu...

Selasa, 24 November 2009

syuhada_tugas hari ke-1

THE VIKING CLUB



Pada 21 November 2009 PERSIB VS PELITA bermain di stadion Jarak Harupat yang terletak di kota Bandung. Antusias para pendukung PERSIB yang di satukan dengan nama VIKINK CLUB memenuhi jarak harupat. Para pendukung PERSIB terus bersemangat, walaupun pada hari itu terus diguyur hujan deras. Sederas semangat yang berkobar untuk mendukung jagoannya, yaitu PERSIB.
Pada hari itu PERSIB bermain dengan baik yang dapat memukau pendukungnya. PERSIB tidak mau mengecewakan “ THE VIKINK CLUB ”, yaitu para pendukungnya.
Sebuah pengalaman yang tidak bisa terlupakan, ketika saya melihat begitu banyaknya para pendukung PERSIB. Yang hampir memenuhi Stadion Jarak Harupat. Mereka ingin menyaksikan secara langsung pertandingan tersebut. Meskipun mereka harus rela mengantri dan berdesakkan ketika memasuki stadion tersebut.
Sorak-sorai dari pendukung PERSIB terus menggetarkan dan memecah suasana di stadion itu menjadi ramai. Apalagi ketika PERSIB mencetak gol, suasananya semakin ramai dengan teriakkan para pendukungnya. Semangat...
Akhirnya dengan segala usaha dan semangat dari para pemainnya serta dukungan yang terus tercurah dari para pendukungnya. PERSIB mampu memberikan yang terbaik dengan skor akhir 2-1.hasil yang memuaskan bagi semuanya.

Kamis, 19 November 2009

JUDUL MAKALAH :
GERAKAN PEMURNIAN WAHABI : MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB ( 1115-1206 H / 1701-1793 M )
PENULIS :
MULYAWAN S. NUGRAHA
NIM :
066. 1076 ( No. urut absen: 23 )





KRITIKKAN


1.Ketepatan
Judul makalah ditulis dengan huruf kapital.
Terteranya landasan teori, yang membuat uraian mengenai makalah tersebut.
Sub bab diketik di pinggir dengan huruf besar tanpa digarisbawahi.
Penomoran halaman bagian isi dan penutup diketik pada batas kanan atas.
Adanya penutup pada bagian akhir sebagai penjelasan dan persoalan yang diketengahkan.


2. Kekurangan
Penomoran halaman pada bagian pendahuluan diketik pada batas kanan atas. Seharusnya, nomor halaman pada halaman pertama pada tiap bab diketik di tengah-tengah pada halaman bawah.
Tidak adanya rumusan masalah.
Banyak menggunakan istilah kata asing, sehingga susah untuk dimengerti. Pembaca tidak semuanya mempunyai tingkat pendidikan seperti penulis.
Adanya kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD. Contohnya, maqam-maqam.
Tidak adanya daftar pustaka sebagai acuan.
Tiap paragraf tidak terstruktur dengan cara yang sama. Tidak adanya bahasa kolokial ( informal ) untuk mengembangkan “hubungan yang dekat” antara penulis dan pembaca.

Jumat, 06 November 2009

ANAK JALANAN

MENGAMEN DI JALANAN LEBIH MENARIK BAGI ANAK KETIMBANG BERSEKOLAH

Bisingnya derung mesin kendaraan dan debu yang menyesakkan dada seakan sudah menjadi sahabat bagi para pengamen. Jalanan, menjadi ruangan belajar dan bermain bagi mereka. Para pengamen itu adalah contoh dari sekian banyak anak usia sekolah yang terpaksa hidup di jalanan untuk mencari sesuap nasi. Padahal, besar keinginan mereka untuk dapat mengenyam pendidikan. "jangankan untuk sekolah untuk makan saja susah", kata remaja yang seharusnya sekarang sudah duduk di kelas II SMA itu.
Mereka ingin sekali kembali ke masa saat ia masih berusia SD. Pasalnya, saat ini pemerintah menyelenggarakan sekolah gratis untuk SD dan SMP. Kendati demikian, mereka bersyukur karena sekolah gratis bisa di rasakan oleh sebagian dari mereka. Namun sayang, mereka lebih menyukai hidup di jalanan.
Dorongan untuk tetap turun ke jalan memang sulit dibendung. Anak-anak jalanan menempatkan diri mereka seolah-olah berkewajiban untuk mencari nafkah. Padahal kewajiban mereka yang lebih utama adalah belajar.
Sebagai solusi, agar pihak sekolah terus mendampingi anak didiknya yang turun ke jalan. Sementara itu sekolah gratis cenderung menjadikan orang tua siswa menjadi kurang bertanggung jawab terhadap pentingnya pendidikan bagi anak mereka. Karena tidak membayar mereka menyerahkan anak sepenuhnya kepada pihak sekolah.
Menurut Alva, kecenderungan anak sekolah (terutama usia SD) turun ke jalan memang wajar. Hal ini terkait dengan pemikiran kognitif anak seusia itu yang masih belum sempurna.
Hal ini bisa dicegah jika guru bisa membuat kegiatan belajar-mengajar di sekolah menjadi lebih menarik. Apapun alasan dan latar belakang yang dikemukakan, jalanan bukanlah tempat yang layak untuk seorang anak usia sekolah.

Sabtu, 17 Oktober 2009

pondok pesantren

PONDOK PESANTREN
Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang barfungsi memelihara, mengembangkan dan mensyiarkan ajaran Islam. kiai sebagai tokkoh utamanya dan masjid sebgaipusat lenbaganya. seluruh kegiatanyang dilakukan di dalamnya dilandasi dan ditegakkan di atas lima perinsip pokok hasil rumusan kh. ZarKasih yang di sebut pancajiwa. >yakni ke ikhlasan, kesederhanaan ke saudaraan kepercayaan pada diri sendiri dan kebebasan.
Pesantren yang di Minangkabau di sebut Surau, di Madura di sebut penyantren, di Jawa Barat di sebut Pondok Dan di Aceh di kenal sebagai Rangkang.Pesantren mempunyai 7 ciri penting yang sekaligus merupakan elemen dasar nya yaitu :
1. Pondok yang merupakan asrama khususu dan sederhana, tempat tinggal para santri terutama santri mukim dan santri yang berkelana ke berbagai tempat.Biasanya bangunan ini terdiri dari bilik-bilik atau petakan-petakan yang di dirikan di dalam pesantren itu sendiri.
2. Masjid< tempat melangsungkan aneka kegiatan ,baik yang bersifat yang ke agamaan maupun yang sifat nya umum: pengajaran, pendidikan, tempat pertemuan, aktivitas budaya, latihan pidato, mengaji Al-Qur'an dan sebagainya.
3. Pengajaran kklasik atau yang lebih di kenal dengan nama :Kitab Kuning,yang tujuan utamanya mendidik calon-calon ulama yang memahami dan mengusai ilmu-ilmu keagamaan yang bersifat tradisional seperti: Tafsir, Fiqih, Ushul fiqih ,Nahwu Shorof, tauhid,tarikh islam dll..
4. Santri (murid) baik yang berasal dari daerah yang cukup jauh.
Itu adalah sedikit pemaparan tentang pesantren. Ketika saya menginjakkan kaki di sebuah pesantren yang sangat sederhana sekali. Saya merasakan suasana baru yang belum pernah terbayangkan dalam pikiran dan hati saya. Pada tahun 2006, awal saya memasuki pondok pesantren. letaknya di daerah Cariu Bogor. Al-Ittihad, itu adalah nama pesantren saya.
Waktu melihat-lihat ruangan dalam pesantren. Dalam hati saya berkata, "Apakah saya akan kerasan tinggal dan berkumpul juga bergaul dengan teman-teman yang baru di kenal dan begitu asing untuk saya". saat itu saya hanya bisa berdoa, semoga saya bisa menikmati kebersamaan dengan mereka dan ikhlas untuk mencari ilmu. Ya Allah...ku serahkan semua pada-Mu.
Begitu asing saya rasakan ketika pertama kali bergaul dan bercakap-cakap dengan teman baru sekobong saya. Bahasa dan cara berbicara mereka sangat berbeda dengan saya yang asli orang kelahiran Bekasi. Mereka berbicara menggunakan bahasa Sunda, sedangkan saya menggunakan bahasa Betawi. Keragaman itu sangat terasa bagi saya yang satu-satunya orang Bekasi. Hal itu membuat saya merasa aneh dan lucu ketika mendengar mereka berbicara. Terutama ketika mendengar guru saya mengajarkan kitab kuning yang diartikannya dengan memakai bahasa Jawa keraton dan menjelaskannya menggunakan bahasa Sunda. Sungguh membuat saya merasa jenuh dan pusing karena saya tidak mengerti apa yang di ucapkan dan di sampaikannya. Tapi hal itu tidak mematahkan semangat saya untuk terus berjuang mencari ilmu di sana.
Saya terus berusaha mempelajari,memahami dan mengamalkan ilmu yang saya dapat. Alhamdulillah, seiring waktu berjalan sedikit demi sedikit saya bisa dan mengerti bahasa yang mereka gunakan sehari-hari. Dan di sana pun saya mendapat banyak ilmu dan pengalaman. Terutama dalam hal agama Islam.
Waktu berlalu dengan cepat, tak terasa saya jalani hidup dan tinggal di pondok pesantren itu sudah banyak kenangan yang terukir dengan indah di dalam hati. Walau kenangan itu tidak semua menyenangkan bagi saya. Tapi hal itu tetap akan menjadi kisah dan sejarah yang tidak terlupakan.
Syuhada Almahalli